Rabu, 21 April 2010

Dewi Sartika “Srikandi Indonesia Kelahiran Pasundan”



Sartika lahir pada 4 Desember 1884, pada tahun 1894 dalam usia 10 tahun beliau sudah berhasil mengajar baca tulis pada para pelayannya. Pada tanggal 16 Januari 1904, tujuh tahun sebelum buku “Door Duisternis Tot Licht Ra Kartini, Sartika telah mengajar pada “Sekolah Istri”. Pada tahun 1904 Sartika telah mengeluarkan murid-muridnya yang pertama dan berijasah. Murid-murid beliau menyebar ke segenap pelosok Pasundan dan masing-masing mendirikan sekolah-sekolah khas bagi perempuan. Tahun 1912 tercatat ada 9 sekolah berdiri dan di tahun 1920 di semua kabupaten di tanah Sunda telah punya “Sekolah Keutamaan Istri” malah di beberapa kota kawedanan.

Lalu bagaimana peran kedudukan sebenarnya Rohana dan Sartika?sudah jelas bahwa kedudukan dan perannya sangatlah dominan dalam pergerakan wanita Indonesia.Namun masih jarang kita jumpai nama Sartika dan Rohana dalam buku sejarah Indonesia. Kalaupun ada, sedikit disinggung, Kartika sekedar sebagai “Kartini Priangan” Sartika masih lebih mujur dari Rahana.karena Sartika pernah dicatat dalam Ensiklopedia Indonesia susunan T.S.G Mulia dan K.A Hidding, Walaupun belum sepopuler Kartini yang juga mendapat tempat di Ensiklopedia Asing. Semoga kita tidak melupakan mereka yang telah berjuang juga untuk perempuan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar