Senin, 01 November 2010

Mbah Maridjan Didampingi Mbah Petruk Saat Meninggal

Mbah Maridjan Didampingi Mbah Petruk Saat Meninggal Kamis, 28 Oktober 2010 , 22:09:00 WIBLaporan: Dar Edi YogaMBAH MARIJAN/IST RMOL. Mbah Maridjan Juru Kunci Gunung Merapi bisa dikatakan mati syahid, karena dia mati saat menjalankan tugas menjaga Gunung Merapi. Apalagi semenjak menjadi Wakil Juru Kunci tahun 1970 dan tahun 1982 sebagai Juru Kunci menggantikan ayahnya, ia mampu menjaga kearifan lokal di sekitar lereng Merapi.Menurut paranormal muda Diajeng Brida, saat Mbah Maridjan dijemput sang ajal, dia didampingi oleh sosok gaib yaitu orang yang sangat tua berpakaian jarik lurik dan memegang tongkat yang dikenal oleh masyarakat lereng Merapi dengan sebutan Mbah Petruk. Ketika itu Mbah Maridjan tidak merasakan suhu yang teramat panas sehingga dia mampu menjalankan sholat dan bersujud."Raganya yang tidak kuat menahan suhu panas, tapi rasa atau jiwanya merasa adem saat bersatu dengan Sang Khalik. Ini benar-benar bentuk kontemplasi yang sangat mendalam," ungkap Diajeng Brida.Menurutnya, orang biasa tidak mungkin mampu mempertahankan posisi sujud berdoa seperti Mbah Maridjan tanpa merasakan sakit yang luar biasa dan pasti melakukan gerak untuk menahan sakitnya."Kendati sudah dikafani, tampaknya jasad Mbah Maridjan dibungkus cahaya kuning terang, yang menandakan dia diterima oleh bumi tempat dia berpijak selama ini, dan jiwanya juga diterima oleh Allah Yang Maha Kuasa," jelas Diajeng Brida yang merasa kagum dengan sosok Mbah Maridjan yang sangat bersahaja. [arp]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar