Selasa, 02 November 2010
Heboh Go Public Krakatau Steel
Heboh Go Public Krakatau Steel Selasa, 2 November 2010 19:44 WIBRENCANA Krakatau Steel untuk melepas saham di lantai bursa menuai kritikan keras di masyarakat. Penetapan harga saham yang dinilai terlalu rendah memunculkan anggapan bahwa aset negara dijual murah.Pelepasan saham pabrik baja milik negara itu tidak akan memancing kontroversi apabila sejak awal dijelaskan secara terbuka. Rakyat sebagai pemegang saham utama badan usaha milik negara seharusnya diberikan penjelasan yang seterang-terangnya tentang alasan kita melepas saham Krakatau Steel di lantai bursa.Kita tahu bahwa Krakatau Steel merupakan salah satu industri strategis. Pabrik baja merupakan pilar dari bagi sebuah negara untuk bisa membangun industri. Untuk itulah semua negara lalu membangun industri baja agar kebutuhan baja bagi industri mereka bisa tercukupi.Krakatau Steel kita tahu membutuhkan dana untuk memperbesar industri baja mereka. Apalagi Krakatau Steel juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan baja terbesar kedua di dunia asal Korea Selatan, Pohang Steel Company (Posco) untuk membangun pabrik baja yang baru.Oleh karena strategisnya industri baja ini, seharusnya pemerintah mencari cara untuk bisa mendanai pengembangan Krakatau Steel. Kita tidak perlu takut menanamkan modal di industri ini, apabila kita mampu menyinkronkan industri baja ini dengan industri hilir di bawahnya.Sayangnya kita tidak pernah bersungguh-sungguh untuk membangun industri baja. Kita tidak pernah mengaitkannya dengan industri hilir yang ingin kita kembangkan. Tidak usah heran apabila Krakatau Steel akhirnya harus mencari dana sendiri untuk pengembangan usahanya.Sebagai sebuah perusahaan, maka pilihan yang dimiliki Krakatau Steel adalah mencari dana di pasar. Salah satu pilihan yang diambil Krakatau Steel adalah melepas saham ke publik (go public). Itulah yang kini sedang dipersiapkan oleh manajemen Krakatau Steel.Persoalan muncul ketika rencana pelepasan saham dinilai tidak transparan. Penetapan harga saham perdana Krakatau Steel sebesar Rp850 per lembar saham dinilai terlalu murah. Dengan pelepasan saham secara terbuka di pasar, niscaya saham Krakatau Steel akan banyak dibeli investor asing karena harganya yang dinilai sangat menguntungkan untuk memperoleh capital gain.Semua persoalan ini tidak akan muncul apabila penjelasannya dilakukan dengan lebih baik. Pemerintah seharusnya tampil untuk menjelaskan apa yang sebenarnya hendak dilakukan dengan Krakatau Steel? Mengapa pilihannya adalah dengan melepas saham? Apakah penetapan harga Rp850 sudah merupakan penetapan yang bisa dipertanggungjawabkan?Kalau pemerintah yakin dengan apa yang hendak dilakukan, seharusnya pemerintah tidak usah takut untuk menghadapi pertanyaan masyarakat. Sekarang masyarakat hanya ingin mendapat penegasan bahwa pelepasan saham Krakatau Steel sepenuhnya untuk kepentingan nasional, bukan akal-akalan untuk menjual aset negara bagi keuntungan segelintir orang saja.Sudah terlalu sering negara ini dirugikan oleh penjualan aset negara yang tidak transparan. Akhirnya, aset itu hanya menjadi kesempatan bagi pihak asing untuk mengambil keuntungan, seperti yang terjadi dalam kasus penjualan saham Indosat.Kalau pemerintah prorakyat, seharusnya saham itu ditawarkan terlebih dahulu secara terbatas kepada warga Indonesia. Kalau pilihannya adalah melepas saham ke masyarakat, biarkanlah masyarakat Indonesia yang pertama-tama menikmati capital gain-nya. Jangan sejak awal justru investor asing yang menikmati keuntungan dengan membeli sahamnya aset negara.Sekali lagi Krakatau Steel merupakan industri yang sangat strategis. Kita bukan hanya telah memiliki sejarah panjang dengan industri baja ini, tetapi kita memiliki bahan baku yang memadai untuk bisa menjadikan Krakatau Steel sebagai pilar bagi pembangunan industri kita.Mengapa kita katakan demikian? Karena, industri baja kita sebenarnya dibangun hampir bersamaan dengan industri baja Korea, Posco. Kalau Posco kini bisa menjadi industri baja terbesar kedua di dunia, itu hanya karena kemauan dan kemampuan dari manajemen mereka untuk meraih kemajuan. Posco berani untuk mencari bahan baku di seluruh dunia dan mereka tidak takut untuk berkembang karena produk mereka pertama-tama pasti diserap oleh industri dalam negeri Korea sendiri.Kita seharusnya bisa lebih besar dari Posco, karena kita memiliki bahan baku baja sendiri. Krakatau Steel memiliki keuntungan komparatif dibandingkan Posco misalnya. Sayang, Krakatau Steel tidak ditopang oleh industri hilir di dalam negeri, sehingga akibatnya perkembangannya tidak sepesat Posco, bahkan bahan baku baja kita lebih banyak dijual dalam bentuk mentah ke luar negeri.Kalau sekarang kita ingin membangun industri baja yang lebih maju seharusnya kesempatan itu tetap terbuka. Hanya ada tiga syarat yang harus dipenuhi yakni arah pembangunan dan dukungan yang jelas dari pemerintah, kemampuan manajemen yang lebih andal, dan ketiga dukungan industri dalam negeri untuk mengolah lebih lanjut produk Krakatau Steel untuk menjadi produk jadi.Besarkan terlebih dahulu Krakatau Steel baru go public. Jangan lepas saham Krakatau Steel ketika ia masih kecil seperti sekarang, karena nilainya pasti terlalu murah. Padahal ini adalah salah satu aset yang strategis dan kesannya menjadi dianggap menjual murah aset negara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar