Atiqah: Saya Bukan Sebagai Pengganti Luna Maya Komario Bahar - detikhotGambarAtiqah (komario/detikhot)Jakarta Atiqah Hasiholan dinobatkan sebagai ikon sabun Lux yang dulu diduduki Luna Maya. Namun, dengan tegas Atiqah menolak jika disebut sebagai pengganti Luna.Menurut Atiqah, dirinya jadi ikon Lux dikarenakan proses pergantian generasi brand ambasador. Maka jika ada yang bilang dirinya sebagai pengganti Luna, itu salah."Satu hal saya ingin menekankan kalau saya bukan sebagai pengganti. Sebab sebelum saya jadi brand ambasador, saya yakin di Lux ada regenerasi. Saya bagian dari keluarga Lux, kalau ada pergantian itu salah," kata Atiqah.Hal itu dikatakan Atiqah sendiri di peluncuran 'New Lux Star Indonesia' di IndoChine, FX, Jakarta, Rabu (3/11/2010) malam.Dalam kesempatan yang sama, dara 28 tahun itu menceritakan awal mula ditawari mengisi bangku ikon Lux. Kebetulan ia sudah 2 tahun terakhir memakai sabun kecantikan itu."Sekitar dua atau tiga bulan lalu, manajer atau manajemen saya dihubungi oleh pihak Lux. Ternyata ada beberapa proses yang harus saya lewati, pada akhirnya bulan lalu terakhir menetapkan saya sebagai brand ambasador Lux," kisah Atiqah.Proses tes yang harus Atiqah meliputi sesi foto dan tes fisik dan non fisik. Secara umum, tes tersebut bertujuan untuk mengenalkan pribadi Atiqah."Ada beberap tes, serta pertemuan yang harus saya lakukan bersama tim, serta agensi Lux. Selain itu juga saya beberapa kali harus melakukan tes foto. Saya juga melakukan tes secara fisik dan non fisik," papar bintang film 'Jamila Dan Sang Presiden' itu.
detikHot : Atiqah: Saya Bukan Sebagai Pengganti Luna Maya
Rabu, 03 November 2010
Ponimin: Yang Mitos Itu Mak Lampir, Petruk Itu Pertanda Bahaya
Ponimin: Yang Mitos Itu Mak Lampir, Petruk Itu Pertanda Bahaya Hery Winarno - detikNewsYogyakarta - Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo jelas menyatakan, awan berbentuk kepala Petruk di puncak Merapi hanya mitos belaka. Namun hal berbeda disampaikan Ponimin, yang disebut-sebut sebagai orang 'sakti' setelah Mbah Maridjan di lereng Merapi.Pawang hujan ini menjelaskan, adanya awan berbentuk kepala tokoh punakawan Petruk memberikan sebuah tanda akan adanya bahaya dari aktivitas Merapi."Yang mitos itu cerita Mak Lampir, Grandong, Sembara, dan lainnya. Kalau Mbah Petruk sudah keluar di Merapi, itu perlambang (pertanda) akan ada bahaya dari Merapi," ujar ponimin kepada wartawan di kediaman Dr Anna Ratih Wardani di dusun Ngentak, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Selasa (2/11/2010).Awan berbentuk kepala Petruk merupakan perwujudan dari Mbah petruk salah satu penguasa di puncak Merapi. Kemana hidung panjang Petruk mengarah, di sana merapi akan mengeluarkan semburan awan panas atau bahkan mungkin lahar panas."Berarti Yogya yang bakal kena sampah (awan panas) gunung Merapi. Malah bisa saja lebih dari itu, misalnya lahar panas," terangnya.Hal senada juga diungkapkan istri Ponimin, Yati. Dia mengaku semalam dirinya didatangi kembali sosok ghaib yang diyakininya sebagai Syekh Jumadil Kubro. Makhluk gaib selalu mengenakan gamis putih, bersorban, membawa tasbih dan tongkat itu memperingatkan bila Yogyakarta akan dilanda musibah."Niku kiro-kiro jam 3 kirang 5 menit mbengi. Sanjange Yogya bade diamuk Merapi," aku wanita yang mengenakan cicin di jarinya ini.Untuk menangkal amukan Merapi tersebut, makhluk gaib juga berpesan agar dibacakan ayat suci Al Quran harus khatam 41 kali, doa Nurbuat 77.000 kali, doa Mubarrak 77.000 kali dan Dzikir sebanyak 77.000 kali."Saya cuma nyampekan amanat, mau dilaksanakan monggo, nggak juga silahkan,"imbuhnya.Anda percaya?
detikNews : Ponimin: Yang Mitos Itu Mak Lampir, Petruk Itu Pertanda Bahaya
detikNews : Ponimin: Yang Mitos Itu Mak Lampir, Petruk Itu Pertanda Bahaya
Kostum Paris Hilton Melorot
Kostum Paris Hilton Melorot Usaha tampil sensual selebritis Paris Hilton di sebuah pesta Halloween di Hollywood, Amerika Serikat, Senin (1/11), berbalik menjadi petaka. Kostum seksinya yang "mengerikan" itu melorot!Saat itu, Paris mengenakan kostum ala putri Indian yang menampilkan tubuhnya yang seksi. Karena terlalu minim, kostum itu melorot dan hampir memperlihatkan kemolekan tubuhnya. Beberapa rekannya berinisiatif menutupi areal sensitif Paris, sehingga kamera paparazi gagal merekam momen tersebut.Meski demikian, Paris pun sukses meraih selebritas dengan predikat kostum Halloween "menakutkan" pada acara itu.Sedangkan Nicky, adik Paris, tampil lebih sopan mengenakan kostum ketat pahlawan komik Supergirl yang tertutup. Nicky menuturkan, ia merasa nyaman karena tidak perlu repot menutupi tubuhnya selama pesta berlangsung.(radaronline)
Liputan6 ::
Liputan6 ::
Wartawan Dilarang Meliput Pameran Komputer | Tribun Timur
Wartawan Dilarang Meliput Pameran KomputerLaporan: Mustadir DarusmanABBAS SANDJI/TRIBUN TIMURPameran komputer di CCCRabu, 3 November 2010 | 12:29 WITAMAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- Makassar Computer Expo (MCE) 2010 yang digelar di Celebes Convention Centre Makassar, Jl Metro Tanujung Bunga, Makassar, Rabu (3/11/2011) resmi dibuka hari ini.Namun sayangnya beberapa jurnalis media cetak sempat tertahan di pintu masuk karna pihak keamanan event ini melarang setiap pengunjung baik itu wartawan dan lainnya yang masuk tanpa menggunakan ID card khusus yang dikeluarkan oleh pihak Dyandra, sebagai penyelenggara kegiatan ini."Maaf pak. Dilarang masuk. Silahkan pakai ID carnya dulu. Ini peraturannya," kata petugas keamanan event ini kepada wartawan yng hendak masuk. Hal ini tentunya membuat gerang sebagian wartawan. Adu mulut tak terelakkan, akhirnya setelah berdebat beberapa menit, pihak panitia penyelenggara datang dan mengisinkan wartawan untuk masuk.(*)
Wartawan Dilarang Meliput Pameran Komputer
Wartawan Dilarang Meliput Pameran Komputer
Pemborongan Tabloid C&R Bentuk Sensor Terselubung
Pemborongan Tabloid C&R Bentuk Sensor Terselubung Rabu, 03/11/2010, 21:56 WIBBATASI KENDARAANKetua Komisi Hukum Dewan Pers, Wina Armada, menilai bahwa pemborongan tabloid Cek & Ricek (C&R) oleh pihak tertentu dari sejumlah agen penjualannya karena diduga kuat berkaitan dengan laporan utama tentang "Skandal Seks Wakil Rakyat" merupakan bentuk sensor terselubung."Hal tersebut merupakan bagian dari sensor terselubung sekaligus upaya menghilangkan fungsi pengawasan dari pers," ujar anggota Dewan Pers periode 2006-2010 dan 2010-2013 itu di Semarang melalui pesan singkatnya dari Banda Aceh, Rabu (3/11/2010).Wina memberikan penilaiannya itu berkaitan dengan pengaduan banyaknya agen penjualan media cetak di berbagai kota yang menyebutkan bahwa stok mereka untuk tabloid C&R diborong pihak tertentu.Pemborong tersebut tidak memberikan kesempatan kepada agen media cetak tersebut menjual tabloid C&R hingga ke pengecer dan pelanggan."Saya sudah membaca, dan tidak ada hal-hal yang melanggar kode etik jurnalistik," ujar Wina, menanggapi berita tabloid C&R yang menyampaikan laporan utama berjudul "Skandal Seks Wakil Rakyat".Atmakusumah Astraatmadja, Ketua Dewan Pers periode 2000-2003, sesaat menjelang "Lokakarya Penegakan Produk Dewan Pers - Piagam Palembang" di Semarang berkomentar, "Wah, ini memperlihatkan bahwa masih banyak pihak di negeri ini yang belum rela ada kebebasan berekspresi dan kemerdekaan pers."Padahal, Atmakusumah menilai, kalau ada pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan media massa, maka ada baiknya menggunakan mekanisme hak jawab. Apalagi, tabloid C&R selama ini termasuk media cetak yang aktif melayani hak jawab."Ini juga memperlihatkan masih ada pihak-pihak yang merasa bisa membungkam kemerdekaan pers menggunakan uang. Ini sangat memprihatinkan," ujar Atmakusumah jelang menjadi nara sumber dalam lokakarya yang diselenggarakan Dewan Pers bersama Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) itu.Ilham Bintang selaku Pemimpin Redaksi C&R menyatakan, mulai curiga pemasaran tabloidnya ada yang memborong secara sepihak manakala pada Selasa (2/11) siang menerima laporan dari banyak temannya, termasuk anggota DPR Bambang Soesatyo, bahwa tidak memperoleh C&R dan tidak bisa mendapatkannya di kios-kios umum maupun pedagang asongan."Tadi Subuh bagian sirkulasi tabloid C&R melaporkan pengaduan sejumlah agen tentang habisnya stok mereka. Ada pihak yang memborong. Pihak yang memborong habis jatah agen itu tidak jelas pihak siapa," ujar wartawan senior yang mengawali karir jurnalistiknya di Harian Angkatan Bersenjata pada 1975 itu.Ilham selama ini juga mempunyai kebiasaan menyebarkan gambar cover tabloid C&R melalui jejaring sosial, antara lain Facebook, Twitter dan BlackBerry Messenger (BBM), jelang penyebaran edisi cetaknya. Hal ini membuat banyak kalangan mengetahui laporan utama media tersebut sebelum membaca edisi cetak aslinya.Ia mengemukakan, tabloid C&R edisi 636 dengan cover story "Skandal Seks Wakil Rakyat" dicetak sekira 100.000 eksemplar."Pagi ini juga saya putuskan untuk cetak kembali sejumlah yang sama. Bagi kami hak masyarakat untuk mendapat informasi lebih utama, tidak boleh dikalahkan oleh kekuatan modal sebesar apapun untuk bisa merampas hak tersebut," demikian Ilham Bintang. (ans/ant)
Tempointeraktif.Com - Refly Harun Ditantang Buktikan Makelar Kasus MK
Refly Harun Ditantang Buktikan Makelar Kasus MK Sabtu, 30 Oktober 2010 | 08:27 WIBBesar Kecil Normalfoto Erfan Helmi (kiri), Hendri Yosodiningrat, Maqdir Ismail, serta M. Assegaf di Mahkamah Konstitusi, Jakarta (24/9). ANTARA/Yudhi MahatmaTEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. meminta Ketua Tim Investigasi Dugaan Markus Mahkamah Konstitusi Refly Harun membuktikan pernyataan dugaan makelar kasus di institusinya. "Saya kira Refly orang yang sportif. Sudah mengumumkan seperti itu, maka dia harus mengumumkan hasilnya (investigasi)," katanya di Mahkamah Konstitusi kemarin.Pada Rabu lalu, Refly Harun menulis opini di harian Kompas berjudul "MK Masih Bersih". Tulisan itu berisi dugaan praktek makelar kasus di tubuh Mahkamah Konstitusi.Dalam tulisannya, pengajar hukum dan tata negara di Universitas Indonesia Esa Unggul itu mengatakan, dia mendengar keluhan peserta pemilihan kepala daerah di Papua. Untuk menyelesaikan sengketa di Mahkamah Konstitusi membutuhkan biaya Rp 10-12 miliar. Ia juga menuliskan bahwa hakim Mahkamah meminta uang Rp 1 miliar untuk memenangi perkara.Refly mengusulkan agar Mahfud meningkatkan kewaspadaan dan membentuk tim investigasi internal. Namun dia tak ragu akan kredibilitas Mahfud.Sehari kemudian, Mahkamah membentuk tim investigasi untuk membongkar dugaan suap Rp 1 miliar itu. Mahfud menunjuk Refly sebagai ketua tim investigasi.Mahkamah memberi tenggat 30 hari untuk membuktikan pernyataan Refly. Jika tidak terbukti, Mahfud meminta Refly mengumumkan lagi di media massa. Namun, bila Refly tidak mengumumkan hasil kekeliruan investigasinya, Mahkamah akan mengambil alih tugas tersebut. "Bahwa dia salah, saya yang akan umumkan dia ceroboh," kata Mahfud kemarin.Pembuktian kasus ini sebenarnya hanya perlu waktu sepekan. Refly tinggal meminta orang yang mengaku menyuap menunjukkan hakim yang dituduhkan. "Kalau Refly mengatakan sulit membuktikan itu, berarti dia omong kosong," kata Mahfud.Adapun Refly menyatakan siap membantu mengumpulkan informasi praktek mafia peradilan di Mahkamah Konstitusi. Hasilnya akan disampaikan langsung kepada Ketua Mahkamah Mahfud Md.Jika ada indikasi mafia peradilan, penyelidikan akan dilanjutkan oleh pihak yang berwenang. Tim yang dipimpinnya tidak akan mengurusi masalah ini sampai tuntas. "Saya kan bukan penyidik, bukan polisi, jaksa, atau Komisi Pemberantasan Korupsi," ujarnya.l DIANING SARI | MAHARDIKA SATRIA HADI
Selasa, 02 November 2010
Bentrok dengan Ivanovic, Anastasia Pavlyuchenkova Gugup -
Bentrok dengan Ivanovic, Pavlyuchenkova Gugup
Muhayati Faridatun - OkezoneFoto: Anastasia Pavlyuchenkova/Getty ImagesNUSA DUA - Hasil drawing Commonwealth Bank Tournament of Champions (CBTC) 2010 di Ruang Nusantara, Bali International Convention Centre (BICC), Selasa (2/11/2010) siang, mempertemukan Ana Ivanovic dengan Anastasia Pavlyuchenkova di babak perempatfinal.Kendati menerima hasil tersebut dengan antusias, Pavlyuchenkova mengaku gugup ketika nama Ivanovic keluar sebagai rivalnya di pertandingan perdana, yang akan digelar di lapangan indoor BICC, Kamis (4/11/2010).“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Saya sedikit gugup, tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Pavlyuchenkova, yang datang ke Pulau Dewata membawa predikat juara Monterrey Open, Maret 2010 lalu.Ivanovic pun enggan menganggap remeh petenis kelahiran Moskow, Rusia, 19 tahun silam. Meskipun sempat menyandang peringkat nomor satu dunia (2008), jawara Generali Ladies di Linz ini mengaku tidak akan mudah melewati fase pertama.“Pertandingan tidak akan berjalan mudah, tapi kami siap menghadapinya,” imbuh petenis Serbia yang genap 23 tahun pada 6 November nanti.(acf)

Langganan:
Postingan (Atom)